Setiap kita harus bicara
hentakkan desir nadi bahanakan
gigil hati
agar angin yang setia
kibarkan angin yang setia
kibarkan merah ini bendera!
ke seribu penjuru
buana raya
Bosan kita tetap setengah tiang bendera
jera mata tiris pupuh kedzaliman
luka tak bersela, telanjang tubuh
rangkak jalan penuh jurang
bibir ini biru
wajah ini biru
mata rumah kencing
segala semua jiwa, raga
gelas terhempas dikukuh karang
kita harus bicara
semua kita harus bicara
agar angin derita
tak lagi terpa wajah-wajah penuh luka
budi mulian1987 Darwono
PUISI DULU
Jumat, 20 Januari 2012
SETIAP LANGKAH
satu kanan
satu kiri
menghitung kapan hari itu membaringnya
kepada hakekat hidup semestinya
satu kanan
satu kiri
meraba bakal tanah yang mengembalikan
dalam pangkuan abadi diciptakan
satu kanan
satu kiri
saling mengejar
berpaling pagar
satu kanan
satu kiri
satu, satu
pada tanah terkunci
panti rapih, Agustus 1985
by:TRIMAN LAKSANA
satu kiri
menghitung kapan hari itu membaringnya
kepada hakekat hidup semestinya
satu kanan
satu kiri
meraba bakal tanah yang mengembalikan
dalam pangkuan abadi diciptakan
satu kanan
satu kiri
saling mengejar
berpaling pagar
satu kanan
satu kiri
satu, satu
pada tanah terkunci
panti rapih, Agustus 1985
by:TRIMAN LAKSANA
Langganan:
Postingan (Atom)